Ketika Cinta Menjadi Berhala



Bismiilahi walhamdulilahi wa la haula wala quwata ila billahi.....

Bismillahi Nawaitul Lilahi Ta'ala......

Assalamu’alaikum warohmatullallhi wabarokaatuh, ..
Bismillahi minal Awwali wal Akhiri.....
Allaahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad. Allahumma shalli 'alaihi wa sallim wa adzhib hazana qalbiy fin-dunya wal-aakhirah.............

Bismillahirrahmanirrahim.........

Entah kenapa setiap kali malam minggu tiba jiwa romantis saya meronta ronta, merobek setiap relung hati dan mencoba mengerti mengapa malam ini terasa berbeda dari malam malam yang lain, malam minggu identik dengan keromantisan, identik dengan kasih sayang dan identik dengan cinta cintaan, mungkin karena malam minggu banyak yang mencurahkan kasih sayang, yang punya pacar ya pacaran, yang gak punya pacar yah cari gebetan, kalo kata teh Ike Nurjanah “ku terlena..” :)

Dan bisa dipastikan bagi sebagian orang malam minggu adalah malamnya setan berpesta pora dan setiap kita akan gampang sekali menjadi para hamba hamba setan dimalam panjang ini, mengikuti apa yang setan inginkan maksud saya, nauzubulahimnidzalik :)

Masih terngiang pertemuan terakhir dengan sahabat saya yang sedang jatuh cinta, ini katanya tentang cinta ”lo tahu gak De, rasanya hati gue berdegup, berbunga, gue gak bisa hidup kalau gak ada dia De, gak bisa makan dan minum, sehari gak ketemu rasa setahun, dia tempat curahan kasih sayang gue, sandaran jiwa gue De, enak banget rasanya De” aduh duh aduh, jujur saya dibuat bengong oleh ocehan kepompong kosong ini :)

Jika semua ungkapan sahabat saya ini benar, dimana ALLAH kira kira yah? ketika hati penuh oleh khayalan bersama jejaka yang bikin sang gadis meleleh apa masih ada tempat untuk berpikir tentang keberadaan ALLAH, saya jadi berpikir ketika cinta kepada manusia mengalahkan cinta kita kepada ALLAH apa gak jadi berhala tuh cinta.

Iya berhala, berhala itu apa sih? apa yang saya bayangkan ketika pertama kali mendengar kata berhala? bentuk benda menyerupai manusia, berkarakter, disembah, tapi jaman sekarang secara logika sudah gak bisa diterima untuk menyembah berhala berwujud bukan?

Ternyata setan juga mengikuti era digital loh, setan gak yerah tuh, ia dengan pasukannya kembali menggoda manusia dengan berhala yang tak terlihat tapi mampu membuat manusia takluk, menyembah, tak bisa hidup tanpa berhala ini, berhala ini bernama cinta dunia :( ehm… bisikannya lembut banget, pembenarannya juga banyak tuh, logika aja sih lewat lah.

Iya, berhala tak berwujud yang saya sembah itu berupa cinta sang kekasih yang saya kejar sampe lupa dzikir karena keenakan menyebut nyebut nama si yayang daripada menyebut nama ALLAH, berhala itu bernama harta yang saya kejar hingga takut zakat dan sedekah yang agak lebih karena takut gak cukup nih uang hingga akhir bulan plus hutang kartu kredit yang belum dibayar, berhala itu bernama jabatan, bernama pekerjaan, dengan alasan masih banyak kerjaan saya tunda waktu shalat saya … ya ALLAH ternyata saya masih menyembah berhala :(

Dada ini saya penuhi dengan keinginan duniawi, tanpa ada tempat untuk ALLAH, sehingga walaupun tiap hari saya bershahadat yang saya lakukan seakan-akan ALLAH tak ada, tak melihat. ALLAH saya jadikan nomor seratus sekian ketika saya akan mengambil keputusan bahkan saya tempatkan di wilayah yang tak penting lagi, tak ada shalat tahajud tuh waktu saya kalut, dan ketika saya butuh petunjuk bukan ALLAH yang saya tanya melalui shalat istikharah tapi saya tanya sahabat saya, kekasih saya, Ayah saya :( ALLAH hanya jadi alat pembenaran ketika saya memiliki hajat pribadi. ALLAH hanyalah suplemen agar keinginan nafsu menjadi sedikit halal, sah, lengkap, dan mantap. Secara tak sadar saya menafikan La Haula walaa Quwwata Illa Billah :(

Jika sudah begini, apa bedanya saya dengan Firaun, menjadi pengikut setan dan menampikan kehadiran ALLAH, berbuat seolah olah ALLAH tak melihat, tak mendengar … tak ada, padahal kita bershahadat.

Berhentilah menjadi Firaun di zaman modern ini, berhentilah menyembah berhala bernama cinta dunia…

Sekarang waktunya bertaubat, waktunya kembali kepada ALLAH, cintailah ALLAH melebihi apapun, isilah setiap hembusan napas dengan lafal “Subhanallah” dan rasakan bagaimana ALLAH hadir disetiap nadi yang berdetak, biarkan kekasih pergi jika mencintainya membuat kita melupakan ALLAH, bayarlah zakat, tanamkan dalam hati bahwa setiap kali kita gajian maka anak anak yatim dan fakir harus ikut gajian, 2,5% itu milik mereka jangan dipakai untuk bayar kartu kredit dulu baru kalo ada sisanya zakat, bayar zakat dulu dong nanti kalo secara kalkulator kurang maka ALLAH yang akan bantu mencukupi, masa mau jadi pemangkas harta fakir miskin, jangan jadi Firaun di era digital, takut sama ALLAH :)

Dan ALLAH TIDAK PERNAH INGKAR JANJI bukan? buktikan bahwa janji ALLAH itu benar ketika kita mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti, jadi jangan dibalik dengan kejar dunia dulu kalo udah puas baru tobat mengikuti akhirat, kalau lagi asik mengejar dunia terus napas kita berhenti, gimana? :)

Ambil Al Quran diatas itu sebagai peta menempuh jalan kembali, ayo jangan ditunda lagi dan lagi, mau sampai kapan menyembah berhala :) saya sih gak mau.


KUTINGGALKAN Dia DEMI DIA .....

Kali ini saya ingin menulis sesuatu yang beda, terinspirasi oleh perasaan seorang perempuan yang langka dimata saya, langka karena diusianya yang baru seperempat abad dia mampu melepaskan manis dan nikmatnya dunia, langka karena akhirat menjadi tujuannya dimana teman teman seusianya sedang sibuk pacaran, cari calon suami, dan yang ia lakukan adalah mengesampingkan cinta seorang jejaka karena ALLAH, langka tapi nyata :)

I have to leave him for the sake of ALLAH, begitu katanya, bukan karena tidak mencintai sang jejaka, atau menolak kehadiran cinta yang begitu indah dihati tapi semata mata karena sang gadis takut cintanya kepada ALLAH terganggu hingga memberi ruang kepada cinta selain ALLAH :)

Kemudian saya teringat ucapan sahabat saya yang lain “De, gue mau mencintai perempuan yang solehah yang bisa mendekatkan gue kepada ALLAH“ jujur saya tidak setuju dengan pernyataan ini, karena buat saya mendekat kepada ALLAH itu hukumnya utama, persoalan apakah kemudian saya akan diberi pasangan yang soleh atau tidak itu mutlak hak ALLAH, karena kalau saya sudah memperolah cinta ALLAH maka pastilah ALLAH akan menitipkan saya pada kekasihnya yang lain, perempuan yang baik untuk lelaki yang baik dan sebaliknya, itu janji ALLAH dan ALLAH tidak pernah ingkar janji

Jadi jangan dibalik seperti sahabat saya, cari perempuan dulu untuk mendekati ALLAH makanya gak dapat dapat dan mau sampai kapan begitu? perempuan gak dapat, ALLAH pun semakin jauh, yang benar adalah cari ALLAH dulu, dan jikapun cinta perempuan itu hadir, tanyakan lagi dan pulangkan kepada ALLAH untuk mengukur apakah cinta ALLAH yang didahulukan atau sebaliknya :) jangan takut kehilangan.

Kutinggalkan Dia demi DIA

Duhai jejaka … ”namamukah yang tertulis di lauh mahfuz sana sebagai jodoh saya?” belum tentu, ”engkaukah yang akan menemani saya di titian jalan menuju syurga? dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agama saya?” jawaban dari pertanyaan ini ada pada ALLAH, bukan dihati saya dan hatimu. Dan jika kamu tercipta bukan untuk saya, haruskah saya marah kepada ALLAH, tentu tidak jika luka kita kembalikan kepada pemilik cinta, dariNYA cinta berasal dan kembali padaNYA :)

“apakah ketampanan yang ALLAH berikan menghias wajahmu ini diciptakan ALLAH untuk saya?” tolong jawab!! Dan bisa dipastikan kamu takkan pernah dapat memberi jawaban “apakah kamu tercipta untuk saya” karena jawabannya bukan di tanganmu, tetapi di tangan ALLAH, di tangan TUHAN kita, iya ALLAH, TUHAN saya dan TUHAN kamu.

Tahukah kamu, hati saya gelisah memikirkan kamu, takut kehilangan kamu, terbayang betapa beratnya ketika kamu tiada, menjalani hari hari tanpa sms darimu, melewati waktu tanpa mendengar suaramu, tak ada lagi gelak tawa canda dan nasehat yang kerap hadir di perbincangan kita di malam nan syahdu, tak ada lagi yang akan menanyakan apakah saya sehat hari ini, sudah makankah saya, sudah bayar zakat, sudah shalat tepat pada waktunya bahkan menjadi alarm saya mengingatkan untuk tahajud…

Namun ketakutan ini mengalahkan ketakutan saya kepada ALLAH, saya takut DIA murka karena saya menikmati yang bukan hak saya, takut murka ALLAH karena jantung saya yang berdegup kencang telah saya isi dengan bayangan kamu yang bagai hantu mengikuti saya kemanapun saya pergi ada kamu dihati saya, padahal detak jantung ini titipan ALLAH yang harus saya pertanggungjawabkan.

Jadi maafkan saya jika ketakutan saya pada ALLAH melebihi kegelisahan saya memikirkan kamu yah, biarkan saya sendiri dulu, izinkan saya bersama DIA saja :(
“Now, I have to leave you for the sake of ALLAH” :)

Sesungguhnya ALLAH takkan pernah menyia-yiakan pengorbanan kita sayang bila kita tinggalkan semua ini karena ALLAH, yakinlah akan hadir sesuatu yang indah di hari akhir nanti, bukankah kamu yang bilang ketika kita mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti “Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). Dan kelak TUHANmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi [[ikhlas] puas” (QS. Ad-Dhuhaa [93]: 4-5) :)

Kini saya tinggalkan dirimu karena ALLAH, saya kembalikan kamu kepada pemilikmu, saya titipkan lelaki terbaik yang pernah hadir dalam hidup saya ini kembali kepada pemilik sesungguhnya, ALLAH. Sesungguhnya kita harus bertawakkal kepada ALLAH bukan? iya bertawakal kepada ALLAH, TUHANku dan TUHANmu.

Kekasihku, jangan menangis, usah bersedih atas perpisahan sementara ini jika benar saya tercipta untukmu maka tiada ada yang dapat menghalanginya bukan? Namun sebelum saat itu tiba berdoalah pada ALLAH semoga kita berdua diberi kekuatan untuk berpisah, mohonlah padanya dengan penuh pengharapan, tak ada yang perlu kita tangisi, kita hanya berpisah sementara sampai ALLAH menjadikan semua halal untuk kita :)

Dan ketika kamu merasa lemah, mohonlah kekuatan dari-NYA, kamu intan terpilih, mutiara pilihan ALLAH, jagalah kilaumu sayang jangan biarkan cinta merusaknya, saya berdoa untuk kamu, selalu. Mari kita berlari mencari cinta ALLAH, berlomba lomba berbuat kebaikan agar dimata ALLAH kita pas untuk dipasangkan, jika saatnya tiba semua halal untuk kita, ini adalah hasil dari upaya kita mengejar cinta ALLAH :)

Iya hingga lebel “halal” itu menjadi milik kita “bukankah makan diwaktu magrib lebih indah setelah berpuasa, daripada makan diwaktu magrib setelah seharian makan yang enak enak, iya kita jadikan perpisahan ini sebagai “puasa” dan berbuka kemudian :)

Marilah Setiap detak-detik jantung.., selalu kita isi dengan..
Asma Teragung diseluruh jagad semesta raya ini...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS